Alkena diberi nama dengan mengganti akhiran -ana dari alkana yang sesuai dengan -ena. Alkena paling sederhana adalah etena dan propena, juga disebut etilena dan propilena pada tingkat industri.
Aturan 1.- Rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dipilih sebagai rantai utama. Penomoran dimulai pada akhir yang memberikan ikatan rangkap lokasi terendah.
[1] 1-Butena
[2] trans -2-Heksena
Aturan 2.- Nama substituen mendahului nama rantai utama dan disertai dengan penunjuk lokasi yang menunjukkan posisinya dalam molekul. Molekul diberi nomor sehingga ikatan rangkap menempati lokasi terendah.
[3] 2-Propilhept-1-ena
[4] trans -4-Metil-2-pentena
Aturan 3.- Bila ada beberapa substituen, substituen tersebut disusun menurut abjad dan disertai dengan lokasinya masing-masing.
[5] 6-Bromo-3-propilhex-1-ena
[6 ] (Z)-2-Bromo-4-chlorohex-2-ene
Aturan 4.- Jika ikatan rangkap berada pada jarak yang sama dari kedua ujungnya, ikatan tersebut diberi nomor sehingga substituennya menempati lokasi terkecil.
[7] (E)-2-Bromo-4-methylhex-3-ene
[8 ] (E)-3,5-Dimethyloct-4-ene
Aturan 5.- Dalam senyawa siklik tidak perlu menunjukkan posisi ikatan rangkap, karena selalu berada di antara posisi 1 dan 2.
[9] 3,4-Dimethylcyclopentene
[10] 4-Etil-3-metilsikloheksena