Jumlah maksimum stereoisomer yang dimiliki suatu molekul dapat dihitung dengan rumus (2 n ), di mana n menyatakan jumlah karbon asimetris. Jadi, sebuah molekul dengan 2 pusat kiral memiliki 4 stereoisomer.
Contoh 1. Gambarkan kemungkinan stereoisomer dari 2-Bromo-3-klorobutana.
2-Bromo-3-chlorobutane menghadirkan 4 stereoisomer dengan memiliki dua pusat kiral. Keempat stereoisomer ini diklasifikasikan menjadi dua pasang enansiomer.
Contoh 2 . Gambarkan stereoisomer 1,2-Dimethylcyclohexane.
1,2-Dimethylcyclohexane memiliki dua pusat kiral. Oleh karena itu, jumlah stereoisomer maksimum adalah: 2 n = 4. Simetri molekul dapat berarti bahwa beberapa stereoisomer tidak ada. Jadi, cis-1,2-dimethylcyclohexane tidak memiliki enansiomer karena merupakan bentuk meso dan jumlah stereoisomer adalah 3.